Postingan

Praktik Baik dalam Pembelajaran

Gambar
Apa itu Praktik Baik dalam Pembelajaran Praktik baik itu apa sih? Praktik baik itu adalah pengalaman sukses yang bisa Anda bagikan ke guru-guru lain. Misalnya, Anda punya cara keren untuk ngajar matematika, atau Anda bisa atur kelas dengan asyik, atau Anda bisa bikin siswa-siswi Anda semangat belajar. Itu semua bisa jadi praktik baik yang bisa menginspirasi guru-guru lain. Nah, ciri-ciri praktik baik itu apa aja? Menurut sumber yang aku baca, praktik baik itu harus: Berkaitan dengan pengembangan pembelajaran atau pengelolaan sekolah. Punya tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Menunjukkan profesionalisme dan kreativitas guru. Inovatif, efektif, dan efisien. Bisa jadi model dan inspirasi buat yang lain. Bisa diadopsi atau disesuaikan oleh guru lain. Bagaimana cara menyebarluaskan praktik baik ke guru-guru lain? Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menyebarluaskan praktik baik ke guru-guru lain, antara lain: Melaksanakan In house Training

Umpan Balik Konstruktif

Gambar
Bagaimana memberikan umpan balik yang baik? Umpan balik adalah salah satu cara untuk membantu orang lain meningkatkan kualitas karya mereka, tetapi juga bisa menjadi tantangan untuk menyampaikannya dengan cara yang efektif dan sopan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda gunakan untuk memberikan umpan balik yang baik: Minta izin terlebih dahulu. Sebelum Anda memberikan umpan balik, pastikan bahwa orang yang akan Anda beri umpan balik bersedia menerimanya dan terbuka untuk mendengarkan saran Anda.  Anda bisa mengatakan sesuatu seperti, “Bolehkah saya memberikan umpan balik tentang karya Anda?” atau "Apakah Anda tertarik mendengar pendapat saya tentang karya Anda?" 1 Berfokus pada tujuan. Pikirkan hasil yang ingin didapatkan melalui umpan balik yang Anda berikan. Bicarakan manfaat dari umpan balik tersebut agar penerima tidak memasukkannya ke dalam hati. Tunjukkan bahwa Anda mendukung mereka untuk mencapai tujuan mereka.  Anda bisa mengatakan sesuatu seperti, “Saya membe

Menggali Lebih Dalam: Transformasi Pendidikan Berlandaskan Filosofi Ki Hajar Dewantara

Transformasi pendidikan di Indonesia yang berpihak pada anak telah menjadi fokus utama, dan salah satu landasan utamanya adalah filosofi Ki Hajar Dewantara (KHD). Dalam pemahaman tentang filosofi pendidikan KHD, beberapa elemen kunci membuka pintu ke arah pendidikan yang lebih berkualitas, merdeka, dan berpihak pada anak. Mari kita telaah setiap elemen ini dan bagaimana mereka berkontribusi pada tujuan transformasi pendidikan. 1. Makna dari Kata "Menuntun" Konsep "menuntun" dalam pendidikan KHD bukan sekadar memberikan informasi kepada siswa, tetapi juga membimbing mereka dalam memahami diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka. Ini mencerminkan sistem "among", di mana pendidik adalah seorang yang membimbing, menasihati, dan memberi contoh. Pendekatan ini memerlukan kepedulian, empati, dan kesabaran untuk memastikan pendidikan yang berfokus pada perkembangan karakter dan kepribadian anak. 2. Makna dari "Merdeka" KHD menegaskan pentingnya ke

Anak Berkebutuhan Khusus, Cerdas, dan Cerdas Istimewa

Gambar
Sumber gambar: https://www.orami.co.id/magazine/ciri-ciri-anak-cerdas-istimewa ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Anak berkebutuhan khusus adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada anak-anak yang memiliki kebutuhan pendidikan atau perkembangan yang berbeda dari anak-anak pada umumnya. Kebutuhan khusus ini dapat bersifat fisik, mental, emosional, atau sosial, dan memerlukan pendekatan pendidikan yang lebih individual dan disesuaikan. Berikut adalah beberapa contoh kondisi atau kebutuhan yang dapat membuat seorang anak dianggap berkebutuhan khusus: Disabilitas Fisik: Anak-anak dengan disabilitas fisik mungkin memiliki kesulitan dalam bergerak, berjalan, atau melakukan aktivitas fisik lainnya. Mereka mungkin memerlukan aksesibilitas yang lebih baik di lingkungan sekolah dan dukungan dalam hal mobilitas. Disabilitas Intelektual: Anak-anak dengan disabilitas intelektual memiliki keterbatasan dalam kemampuan intelektual mereka. Mereka mungkin memerlukan pendekatan pendidikan yang lebih sede

Refleksi Akhir PGP A5

Gambar
Refleksi Diri tentang Pembelajaran dalam Pendidikan Guru Penggerak Facts (Peristiwa) Di awal bulan Mei sampai dengan akhir Desember tahun 2022, saya mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan V, yang diselenggarakan oleh Kemendikbud Ristek Republik Indonesia. Desain dan tujuan serta manfaat mengikuti PGP dapat saya deskripsikan sebagai berikut: PGP bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan dan pedagogi guru sehingga dapat menghasilkan profil guru penggerak sebagai berikut: Mengembangkan diri dan guru lain dengan refleksi, berbagi, dan kolaborasi; Memiliki kematangan moral, emosional, dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik; Merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan melibatkan orang tua; Mengembangkan dan memimpin upaya mewujudkan visi satuan pendidikan yang mengoptimalkan proses belajar peserta didik yang berpihak pada peserta didik dan relevan dengan kebutuhan komunitas di sekitar satu