Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

Jurnal Refleksi: Pengelolaan Program yang Berdampak Positif Kepada Murid

Gambar
Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.3 Model 4C ( Connection, challenge, concept, change ) Pengelolaan Program yang  Berdampak Positif Kepada Murid Connection (Keterkaitan) Pada minggu ini saya belajar modul 3.3, yaitu tentang Pengelolaan Program yang Berdampak Positif Kepada Murid . Modul ini sangat terkait dengan pembelajaran sebelumnya, yaitu tentang “Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin” dan “Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya” . Dalam pembelajaran yang lalu tersebut, dijelaskan bahwa guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran mempunyai peran harus mampu mengambil keputusan yang tepat terhadap permasalahan terkait dilema etika maupun bujukan moral. Guru penggerak juga perlu menguasai kecakapan dalam mengelola sumber daya di sekolah, yang berfokus pada kekuatan positif dari 7 aset/modal sekolah. Koneksi Materi Modul 3.3 dengan Semua Modul Sebelumnya MODUL 1.1. Mengajarkan kita tentang Filosofi Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan di Indonesia. K

Koneksi Antar Materi Modul 3.3 PGP

Gambar
Pengelolaan Program Yang Berdampak Positif Kepada Murid Oleh: Eko Budi Purnawan, S.Pd., M.Si. SMK Negeri 1 Pakis Aji - Tahun 2022 Perasaan  Setelah saya mempelajari modul 3.3 ini, saya merasa sangat senang, karena saya merasa mendapatkan kesimpulan pemahaman dari rentetan pembelajaran modul-modul sebelumnya. Saya juga merasa mendapatkan energi baru sekaligus motivasi yang kuat untuk menerapkan semua pembelajaran di LMS ini untuk mengembangkan sekolah agar mampu menyelenggarakan layanan pembelajaran yang benar-benar berpihak kepada murid, dan mendorong Student Agency .  Intisari Modul 3.3 Pada modul 3.3 ini kita belajar tentang Pengelolaan program yang berdampak positif pada murid . Program yang berdampak pada murid adalah program yang meningkatkan keberpihakan pada murid, yang menguatkan apa yang kita miliki, mengajarkan anak atau mendorong kebermaknaan atau komitmen kepada mereka, dan implementasi kepemimpinan murid secara kontekstual.  Agar kita dapat menjadikan murid sebagai pemimp